Geometri dan Animasi
Pengertian Geometri
Pengertian Geometri dan Jenis-Jenisnya. Geometri
merupakan salah satu sistem dalam matematika yang diawali oleh sebuah konsep
pangkal, yakni titik. Titik kemudian digunakan untuk membentuk garis dan garis
akan menyusun sebuah bidang. Pada bidang akan dapat mengonstruksi macam-macam
bangun datar dan segi banyak. Segi banyak kemudian dapat dipergunakan untuk
menyusun bangun-bangun ruang. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian
Geometri serta Jenis-Jenis Geometri
Definisi Geometri
Dari sudut pandang psikologi, geometri berupa
pengalaman visual dan spasial, misalnya bidang, pola, pengukuran dan pemetaan.
Sedangkan dari sudut pandang matematik, geometri menyediakan
pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah, misalnya gambar-gambar, diagram,
sistem koordinat, vektor, dan transformasi (Burger dan Shaughnessy dalam
Widiyanto dan Rofiah, 2012).
pengertian Geometri adalah merupakan cabang
matematika yang bersangkutan dengan pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relatif
gambar, dan sifat ruang. Seorang ahli matematika yang bekerja di bidang
geometri disebut ahli ilmu ukur.
Menurut Clements
Geometri membangun konsep dimulai dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk
dan menyelidiki bangunan dan memisahkan gambar-gambar seperti segi empat,
lingkaran, segitiga.
Jenis Geometri
Geometri bidang yaitu mempelajari tentang garis,
kurva, sudut, dan polygon dalam bidang. Geometri bangun ruang yaitu mempelajari
tentang kerucut, bola silinder, dan kurva polihedra dalam ruang tiga dimensi Geometri
diferensial yaitu aplikasi kalkulus dalam geometri untuk mempelajari
sifat-sifat lokal dari kurva Geometri deskriptif yaitu teknik matematika yang
digunakan untuk mendeskripsikan hubungan geometris dari permukaan tiga dimensi
pada suatu permukaan bidang Geometri analitik yaitu aplikasi metode aljabar
pada geometri dimana garis-garis dan kurva-kurva dinyatakan dalam persamaan
aljabar
1. Pemodelan geometris
Animasi
Film-film tersebut bisa kamu sebut sebagai hasil
karya animasi. pengertian dari animasi sejatinya adalah perubahan cepat dari
gambar yang berurutan untuk menciptakan suatu ilusi gerakan. Secara lebih sederhana, Bloop Animation
menjelaskan bahwa pengertian dari animasi adalah seni menghidupkan ilustrasi
sebuah benda mati atau karakter. Definisi tersebut sejalan dengan asal kata
animasi. Pasalnya, kata ‘animate’ berasal dari bahasa Latin ‘animare’ yang
berarti menghidupkan atau mengisi dengan napas.
Animasi dibuat dengan mengurutkan kumpulan gambar, kemudian ditampilkan
satu per satu dengan cepat. Gambar pun akan terlihat hidup dan bergerak. Faktanya,
mata manusia hanya dapat menyimpan satu gambar selama 1/16 detik, seperti
ditulis Studio Binder. Maka, ketika beberapa gambar muncul secara berurutan
dengan cepat, otak akan menggabungkannya menjadi suatu gambar yang bergerak. Untuk
menciptakan kesan gerakan yang halus, setiap animator harus mempertimbangkan
frame rate atau jumlah gambar berurutan yang ditampilkan setiap detik. Dalam
film, umumnya frekuensi gambar animasi adalah 24 fps (frame per second)
sehingga gerakannya terlihat sangat halus. Selain digunakan dalam film,
belakangan animasi juga banyak dimanfaatkan untuk keperluan bisnis, seperti
UI/UX dan periklanan.
1. Animasi tradisional
Animasi tradisional adalah tipe animasi yang paling
tua. Pada awal munculnya animasi tradisional, animator menggambar di atas meja
dengan lampu yang menerangi kertas tersebut. Dengan begitu, animator bisa
melihat gambar-gambar yang telah mereka buat sebelumnya. Kemudian, animasi
tradisional mulai berkembang. Animator menggambar objek di atas kerja
transparan seluloid. Oleh karena itu, animasi tradisional sering juga disebut
sebagai cel animation atau animasi sel. Animator harus menggambar setiap frame
satu per satu untuk menghasilkan urutan animasi. Umumnya animasi tradisional
dibuat dalam bentuk 2D.
Contoh: Pinocchio (1940), Tarzan (1999), The Little Mermaid (1989)
2. Animasi 2D
Seperti yang telah Glints sebutkan pada poin
sebelumnya, animasi tradisional umumnya dibuat dalam bentuk 2D. Namun, animasi
2D tidak terbatas pada animasi tradisional saja. Animasi 2D bisa juga dibuat
dengan gambar vektor. Dengan gambar vektor, animasi jadi lebih mudah dikontrol
daripada jika berbasis piksel. Animasi berbasis vektor menggunakan perhitungan
matematika untuk mengubah ukuran gambar sehingga gerakannya lancar, seperti
ditulis Studio Binder. Menariknya, animator bisa menggunakan karakter yang sama
tanpa perlu membuatnya lagi dalam frame yang baru.
Contoh: Tom and Jerry, SpongeBob SquarePants, Scooby
Doo
3. Animasi 3D
Animasi 3D adalah tipe animasi yang paling banyak
digunakan saat ini. Dengan bantuan software animasi 3D, animator bisa
menggerakkan bagian tubuh dan mengatur posisi karakter. Meskipun terkesan lebih
mudah, nyatanya proses tersebut tetap harus dilakukan per frame. Jika kamu tertarik untuk terjun ke dunia
animasi 3D, kamu perlu mempelajari cara membuat karakter secara digital,
memperhatikan setiap detail, dan membangun kerangka karakter agar dapat
dipindahkan dan digerakkan, seperti ditulis New York Film Academy.
Contoh: Kung Fu Panda (2008), Up (2009), How To
Train Your Dragon (2010)
4. Motion graphic
Banyak orang menganggap bahwa motion graphic sama
dengan animasi. Padahal, motion graphic merupakan bagian dari animasi. Motion
graphic adalah potongan grafis digital yang digabungkan untuk menghasilkan
ilusi gerakan. Tipe animasi yang satu ini menggabungkan unsur animasi dengan
desain grafis. Biasanya, motion graphic banyak digunakan untuk iklan, tampilan
judul film, dan credits. Adapun motion graphic kerap digabungkan dengan teks
dan voice over.
5. Stop motion
Tipe animasi yang terakhir adalah stop motion.
Dibandingkan tipe animasi lainnya, stop motion memang masih kalah populer. Namun,
Disney dan Pixar juga kerap membuat film animasi dengan metode yang satu ini. Dikutip
dari Dragonframe, stop motion adalah animasi yang diambil satu frame pada satu
waktu. Objek akan dipindahkan dari satu frame ke frame berikutnya. Pergerakan
objek tersebut akan menghasilkan ilusi gerakan objek. Sekilas, cara kerja stop
motion memang tidak jauh berbeda dengan animasi tradisional atau flipbook.
Contoh: The Nightmare Before Christmas (1993),
Wallace and Gromit (2005), Shaun The Sheep Movie (2015)
Animasi dalam Bisnis
1. Video penjelasan
Banyak perusahaan ingin menjelaskan instruksi atau
langkah penggunaan produk dan jasanya. Namun, informasi tersebut sering dianggap
membosankan oleh audiens. Nah, kamu bisa memanfaatkan animasi untuk membuat
video penjelasan. Masukkan poin-poin penting dari produk atau jasa yang kamu
tawarkan. Kemudian, masukkan sentuhan animasi dan storytelling di dalamnya. Niscaya,
videomu akan menarik dan mudah dimengerti oleh audiensmu.
2. Loading pages
Ketika membuka sebuah website, kita sering
dihadapkan dengan waktu loading yang lama. Hal ini juga bisa terjadi pada
audiens dan website-mu.Tidak ada audiens yang suka menatap layar kosong. Oleh
karena itu, animasi adalah solusi yang tepat. Gunakan animasi untuk membuat
loading pages yang menarik. Dengan loading pages tersebut, audiens bisa
menunggu sembari melihat animasi yang memanjakan mata mereka. Tak hanya itu,
kamu juga bisa memasukkan berbagai unsur brand-mu di dalamnya.
3. Transisi
Tampilan yang statis dalam sebuah aplikasi atau
website tentu saja membosankan. Maka, kamu bisa menambahkan animasi sebagai
transisi dalam berbagai keperluanmu, seperti fades, wipes, dan swipes. Hal-hal
tersebut terkesan sederhana. Namun, transisi bisa memberikan efek yang menarik
pada aplikasi atau website-mu.
4. Iklan
Pernah melihat billboard digital di sepanjang jalan?
Nah, biasanya perusahaan juga memanfaatkan animasi dalam billboard tersebut. Billboard
dengan gambar tak bergerak adalah hal yang biasa. Namun, kamu bisa menarik
perhatian pengendara dengan animasi di billboard-mu. Sambil menghadapi
kemacetan, mereka akan tertarik untuk melirik dan memahami pesanmu di dalam
billboard tersebut.
5. Logo
Bentuk animasi dalam bisnis berikutnya adalah logo. Banyak
profesional mengatakan bahwa mengubah logo perusahaan adalah hal yang vital dan
harus dilakukan dengan hati-hati. Namun, menambahkan animasi pada logo adalah
pengecualian, seperti ditulis 99designs. Kamu bisa memasukkan logo dengan
animasi di website, iklan, atau video promosi lainnya. Jadi, audiens akan
terkesima dengan logomu.
Fungsi Animasi
Tak bisa dimungkiri bahwa animasi adalah tampilan
visual yang memiliki sejumlah manfaat menarik untuk keperluan bisnis. Namun, di
luar hal itu, ilustrasi gambar bergerak ini juga menawarkan berbagai fungsi
lainnya yang tak kalah menarik. Bahkan, fungsi-fungsinya dapat diterapkan dalam
berbagai sektor bidang, seperti entertainment, edukasi, hingga marketing. Nah,
berikut adalah pemaparan mengenai fungsi dan manfaat yang ditawarkan oleh
gambar animasi.
1. Hiburan
Fungsi utama dari seni animasi yang sering kita
lihat adalah untuk keperluan hiburan. Dalam arti, animasi dapat diterapkan
untuk memberikan kesenangan pada pembuat atau penontonnya. Umumnya, untuk
keperluan hiburan, animasi akan ditampilkan pada film dan seri-seri tertentu. Membuatnya
pun tak bisa sembarangan. Pembuat harus mengeluarkan ide-ide terbaiknya
bersamaan dengan sejumlah modal yang tak sedikit.
2. Advertisement
Fungsi dari animasi berikutnya adalah untuk
diterapkan pada berbagai advertisement atau keperluan periklanan. Menurut Hive
Studio, animasi memainkan peran yang besar dalam dunia periklanan TV. Banyak
perusahaan besar menggunakannya dalam beberapa cara untuk menarik perhatian
penonton. Animasi juga kini sudah digunakan untuk berbagai iklan di intenet.
Banyak perusahaan yang menggunakannya agar tampilan iklan mereka terkesan
modern dan tak membosankan.
3. Presentasi
Ya, animasi sekarang sering dimanfaatkan oleh banyak
pekerja dalam tampilan presentasi mereka. Umumnya, ia digunakan untuk
melengkapi atau memperindah presentasi yang sudah dirancang, baik dalam bentuk
Powerpoint atau aplikasi lain. Selain itu, animasi juga dimanfaatkan dalam
presentasi untuk menghilangkan kekakuan dan membuat tampilan slide lebih
menarik.
4. Edukasi dan tutorial
Terakhir, animasi adalah salah satu sarana terbaik
untuk keperluan edukasi dan tutorial. Hal ini berlaku karena ia dianggap lebih
efektif daripada materi yang hadir dalam bentuk teks saja. Penjelasannya pun
menjadi lebih baik. Sebab, setiap langkah dan detail dalam materi dapat dipaparkan
dengan rapi dan teratur. Contoh penggunannya adalah pada instansi pendidikan,
hingga tutorial pengguna produk yang biasa disediakan perusahaan pada situsnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar